Semua itu tidak akan terjadi jika muslimah menuruti
syariat Allah, mengenakan hijab. Berdasarkan perintah Allah, yang artinya:
Di zaman Rasulullah para sahabiyah begitu mendengar
ayat ini turun, langsung merobek selendang tebal mereka untuk dibuat menjadi
kerudung.
Ummu Salamah bercerita ketika ayat ini turun, maka
wanita Anshar keluar dari rumah mereka dengan memakai kerudung, seakan-akan di
atas kepala mereka ada burung gagak.
Kecantikan fisik memang merupakan nikmat dari Allah.
Nikmat akan bertambah jika pandai-pandai bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya,
nikmat bias berubah menjadi siksaan jika yang diberi nikmat tidak bias
mensyukurinya.
Ucapan “Alhamdulillah, wajah saya cantik,” saja,
tidaklah cukup. Syukur yang benar adalah menggunakan nikmat itu untuk taat
kepada Allah. Mensyukuri kecantikan fisik adalah dengan memperlakukan
kenikmatan tersebut agar senantiasa sesuai dengan perintah Allah.
Berjilbab Menjadikan Anda Cantik
Berhijab itu cantik di mata Allah, walaupun di mata
manusia pengumbar pandangan dianggap tidak kelihatan cantik. “Dengan berjilbab,
saya jadi tetap cantik, kan?” begitulah kiranya komentar yang tepat.
Tapi komentar ini pun bisa jadi salah besar. Lho?
“Dengan berjilbab, kulit saya kan jadi tertutupi, tidak kepanasan, sehingga
tidak menjadi coklat dan kusam. Nah saya kan jadi tambah cantik.” Wah, jika
dimaknai seperti itu, amalan berjilbab pun jadi sia-sia.
Memang, ada muslimah yang berhijab dengan niat yang
tidak benar. Salah satunya seperti diatas tadi, berhijab untuk menjaga
kecantikan kulit. Ada yang berhijab dengan niat menutupi cacat di tubuhnya. Ada
pula yang berhijab agar terkesan sebagai wanita shalihah di mata masyarakat.
Niat beramal shalih seharusnya dikembalikan ke jalan
yang benar. Ingatlah, sabda Nabi, yang artinya:
“ Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya.
Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah
karena Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan sampai kepada Allah dan RasulNya. Dan
barangsiapa yang hijarahnya karena dunia yang ingin diperolehnya, atau wanita
yang akan dinikahinya, ia pun akan mendapatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mungkin saja muslimah yang berniat tidak benar ini
akan mendapatkan apa yang ia cari. Mungkin kulitnya memang akan tetap kuning,
aib itu tertutupi dan nama baik bakal diperoleh. Tapi tentu saja tidak akan
mendapatkan sesuatu yang lebih agung. Yaitu Ridha Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar